Rabu, 11 Maret 2009

Plastik, kawan atau lawan ?

Plastik, kawan atau lawan ?

Sehari bebas plastik, demikian bunyi semboyan yang direlease sebuah lembaga atau lebih tepatnya sebuah radio swasta belum lama ini.
Yah, plastik, siapa sih yang gak tahu ? Sebagai bagian dari senyawa karbon, plastik begitu fungsional perannya dalam planet ini. Dengan sifatnya yang mudah dibentuk, flexible, bisa didaur ulang dan dibuat dalam berbagai varian [dengan mengubah jumlah atom C maupun bangun kimianya], plastik menghampiri semua kasta kehidupan, dari yang kere hingga yang super kaya.
Dari gelas air mineral yang akrab dengan pemulung sampai elemen pesawat terbang dan notebook yang familiar dengan komunitas berduit.
Dari ujung kaki berupa jelly shoes dan sandal hingga ujung kepala berupa jepit rambut, semua dari plastik.

Begitu hebatnya plastik ini hingga tanpa disadari justru itulah kelemahannya.
Rantai kimianya nampak begitu ulet bagi segenap bakteri pembusuk sehingga perlu puluhan dan mungkin ratusan tahun untuk menguraikannya.
Kehadirannya disemua lini kehidupan membuatnya sering membuat masalah dalam lingkungan, itu bila dibuang tidak pada tempat yang semestinya, itu bila dipergunakan tidak pada tempatnya.
Seringkali sampah plastik menjadi biang kerok macetnya saluran air. Juga karena sifatnya yang karsiogenik, plastik dapat mengancam kesehatan kita, semisal saat kita merubah peruntukan botol plastik.

Kita nampaknya sudah hidup dijaman plastik, dimanjakannya dan endingnya jelas kita tak mampu lagi mengeluarkan dari sisi hidup kita. Yang mungkin bisa dilakukan adalah mengubah perilaku saat kita “bercerai” dengannya, saat kita menganggapnya sebagai sampah.
Sudah saatnya kita melakukan gerakan massal filterisasi, melakukan pemilahan sampah, mana yang kategori basah semacam sampah dapur dan mana yang termasuk kering, semacam plastik, kertas dsb.
Dengan penyortiran seperti diatas akan muncul multiple effect :
- sampah plastik akan bisa didaur ulang oleh industri dan bukan oleh alam.
- kita akan memperoleh profit dari penjualan sampah plastik berikut gengnya.
- volume sampah domestik [Surabaya] dan nasional akan menurun sekaligus mengurangi biaya operasinal.
- pada akhirnya kita akan bisa punya andil dalam menyelamatkan bumi.

Hayo, siapa yang mau ambil bagian menjadi pahlawan lingkungan ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar