Rabu, 18 Maret 2009

Sampah Masyarakat

Setelah kita membahas tentang sampah, kali ini saya akan membahas tentang sampah masyarakat. Sampah masyarakat bukan hanya sebuah PSK, penjual narkoba, pemabuk. Ada salah satu sampah terbesar di indonesia saat ini, yaitu koruptor.

Untuk sampah yang satu ini memang susah untuk diberantas karena telah menjadi darah daging di dalam kehidupan kita. Sebut saja mulai dari awal kita sekolah, menyontek jg merupakan korupsi. Oleh karena itu memang sangat sulit korupsi dihilangkan jika tidak dimulai dari diri sendiri lalu ditularkan sampai ke anak cucu. Apalagi sebentar lagi akan ada pemilihan umum (PEMILU), sebagian caleg banyak mengeluarkan uang untuk mempromosikan diri mereka. Lalu, setelah mereka terpilih mereka pasti akan berpikir bagaimana cara mengembalikan uang mereka yang telah hilang untuk berkampanye. Salah satu jalan yang dipilih oleh mereka adalah KORUPSI. Coba anda pikirkan apa akibat dari korupsi yang hampir 75% warga Indonesia, kemiskinan tiada henti, kelaparan tiada batas, kebodohan yang merajarela, dan masih banyak akibat yang ditimbulkan.

Mari kita renungkan mulai dari sekarang, bagaimana negara kita akan maju jika sebagian besar penduduk kita masih melakukan korupsi. Jadi berhentilah melakukan korupsi mulai dari sekarang !

Rabu, 11 Maret 2009

Cara mengatasi sampah plastik

Akhir-akhir ini banyak yang berdiskusi denganku tentang pengelolaan sampah. Awalnya hanya tentang bagaimana mengomposkan sampah-sampah organik. Tetapi setelah aku dalami lebih jauh, ternyata pengomposan saja tidak cukup untuk mengatasi permasalahan sampah (lihat diposting ini). Ada banyak macam dan kategori sampah. Kompos hanyalah satu cara untuk mengatasi sebagian kecil dari sampah-sampah itu.

Sampah plastik
Sampah Plastik yang bisa di daur ulang

Ada jenis sampah yang memiliki nilai cukup besar, yaitu sampah-sampah yang bisa didaur ulang. Baik sampah organik maupuan sampan anorganik ada bagian yang bisa didaur ulang. Misalnya untuk sampah organik, ada kertas, kardus, buku, koran, dan lain-lain.

Untuk sampah anorganik ada sampah lastik yang jumlahnya melimpah. Kebetulan aku ketemu dengan Bapak-bapak pensiunan yang pernah kerja di pabrik plastik. Dia memang bukan di pabriknya tetapi di bagian marketing, pensiunan Marketing Manajer. Aku banyak bertanya padanya tentang perplastikan ini.

Ini pendapatnya. Pada dasarnya semua limbah plastik bisa didaur ulang. Nah..lho….jangan sia-siakan sampah plastik yang kita buang-buang selama ini.

Trus lanjutnya lagi, di Indonesia ada tiga jenis plastik yang banyak dimanfaatkan antara lain adalah: PVC, PE, dan PP (singkatannya aku ngak tahu semua). Plastik PVC biasanya untuk kemasan minuman, pipa dan lain-lain. PE biasanya untuk kantong plastik. dan PP adalah jenis plastik yang kuat dan keras. Ada lagi jenis plastik yang tahan panas, seperti HDPE dan lain-lain. Setiap jenis plastik ini katanya tidak bisa disatukan waktu daur ulang, makanya harus dipisahkan dan dikeolompokkan.

Baru sedikit yang saya tahu. Tetapi paling tidak ini bisa menjadi modal ketika aku membantu warga atau kelompok-kelompok masyarakat yang ingin mengelola sampah. Semoga bermanfaat

Bahaya Sampah Plastik

Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.
Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga.
Lalu apakah anda tahu bahaya apa saja yang disebabkan kantong plastik bagi lingkungan hidup?
Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah.
Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.
Kantong plastik juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.
Diperkirakan, 500 juta hingga satu miliar kantong plastik digunakan di dunia tiap tahunnya. Jika sampah-sampah ini dibentangkan maka, dapat membukus permukaan bumi setidaknya hingga 10 kali lipat! Coba anda bayangkan begitu fantastisnya sampah plastik yang sudah terlampau menggunung di bumi kita ini. Dan tahukah anda? Setiap tahun, sekitar 500 milyar – 1 triliyun kantong plastik digunakan di seluruh dunia. Diperkirakan setiap orang menghabiskan 170 kantong plastik setiap tahunnya (coba kalikan dengan jumlah penduduk kotamu!)
Lebih dari 17 milyar kantong plastik dibagikan secara gratis oleh supermarket di seluruh dunia setiap tahunnya. Kantong plastik mulai marak digunakan sejak masuknya supermarket di kota-kota besar.
Sampah plastik dapat menyebabkan perubahan iklim?
Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah (TPA), sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca.
Lantas, apa solusinya mengatasi sampah kantong plastik?
Berbagai upaya menekan penggunaan kantong plastik pun dilakukan oleh beberapa Negara. Salah satunya dengan melakukan upaya kampanye untuk menghambat terjadinya pemanasan global. Sampah kantong plastik telah menjadi musuh serius bagi kelestarian lingkungan hidup. Jika sampah bekas kantong plastik itu dibiarkan di tanah, dia akan menjadi polutan yang signifikan. Kalau dibakar, sampah-sampah itu pun akan secara signifikan menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer.
Apa yang harus kita lakukan?
Kurangi penggunaan kantong plastik sekarang juga dan gunakan tas kain setiap kali berbelanja. Jika hanya membeli sedikit, masukan barang belanjaan ke dalam tas. Ingatkan orang rumah atau teman kamu untuk selalu membawa tas kain saat belanja. Hubungi supermarket, mall dan toko buku langganan kamu untuk berhenti memberikan kantong plastik.
Namun seperti diungkapkan anggota Dewan Pakar Dewan Pemerhati Kehutanan dan lingkungan Tatar Sunda (DPLKTS) Sobirin, pengolahan sampah menjadi solusi terbaik. Jika rumah tangga atau komunitas terkecil di lingkungan belum bisa mengolahnya, di daur ulang, maka pemilahan menjadi langkah kecil terbaik.
Terlepas dari usaha dan upaya tersebut, menurut pendapat saya pribadi semuanya akan berpulang kembali kepada individu-individu masing-masing. Dan kesadaran dirilah yang menentukan berjalan atau tidaknya langkah-langkah yang telah di anjurkan.
Saat berbagai Negara mulai melarang dan merespon terhadap bahaya penggunaan kantong plastik, seperti di Kenya dan Uganda malah sudah secara resmi melarang penggunaan kantong plastik. Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik diantaranya Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark, Jerman, Swiss, Tanzania, Bangladesh, dan Afrika Selatan. Singapura, sejak April 2007 berlangsung kampanye ‘Bring Your Own Bag’ (bawa langsung kantong anda sendiri), digelar oleh The National Environment Agency (NEA). Dan Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU) mengatasi kantong plastik. Dan reaksi yang telah disiapkan antara lain pelarangan penggunaan tas plastik di Departement Store.Para pembeli akan dikenakan bayaran untuk kantong plastik dan akan diberlakukan standardisasi produksi tas plastik.
Sedangkan bagaimana dengan Indonesia sendiri? Pemerintah belum secara nyata membuat kebijakan tersebut. Menyadari dengan kondisi Indonesia yang sekarang ini maka terinspirasilah dari berbagai informasi tentang pelarangan penggunaan kantong plastic dari berbagai Negara. Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB sejak sebulan terakhir mulai menjalankan kampanye untuk ‘memusuhi’ kantong plastik, seperti yang dilakukan oleh Negara Singapura.
HMTL berupaya membangun komunitas yang benar-benar sadar akan bahaya penggunaan plastik secara berlebihan. Acara “Plastic Phobia” yang merupakan rangkaian akhir dari “Anti Plastic Campaign Bag” atau Kampanye Anti Kantong Plastik itu diwarnai oleh “happening art” dan aksi seni instalasi dari mahasiswa Design Grafis ITB.
“Semangat merubah budaya penggunaan kantong plastik perlu dilakukan dari individu masing-masing. Upaya ini sangat positif untuk menghentikan bencana lingkungan akibat kantong plastik di masa depan” kata Rektor ITB Prof. Dr. Joko Santoso di sela-sela acara kampanye itu. Menurut Joko, sudah selayaknya kawula muda lebih peduli dan ramah kepada lingkungan, karena generasi muda akan menentukan penyelamatan lingkungan di masa mendatang.
Jadi ingat, jangan membakar sampah plastik karena jika sampah itu di bakar racun yang ada dalam sampah tersebut akan membuat polusi di udara termasuk pada udara yang kita hirup yang dapat membuat kita sakit. Jangan mengubur sampah plastik karena racun yang ada di dalam sampah akan meresap atau merembes kedalam tanah dan membuat air yang ada dalam tanah akan tercemar begitu juga lingkungan di sekitarnya. Jangan membuang sampah plastik, karena racun yang ada dalam sampah dapat mencemari lingkungan di sekitar kita, makhluk hidup dan lingkungan kita akan mengalami kerusakan dan racun akan terus bertambah dimana-mana.

Plastik, kawan atau lawan ?

Plastik, kawan atau lawan ?

Sehari bebas plastik, demikian bunyi semboyan yang direlease sebuah lembaga atau lebih tepatnya sebuah radio swasta belum lama ini.
Yah, plastik, siapa sih yang gak tahu ? Sebagai bagian dari senyawa karbon, plastik begitu fungsional perannya dalam planet ini. Dengan sifatnya yang mudah dibentuk, flexible, bisa didaur ulang dan dibuat dalam berbagai varian [dengan mengubah jumlah atom C maupun bangun kimianya], plastik menghampiri semua kasta kehidupan, dari yang kere hingga yang super kaya.
Dari gelas air mineral yang akrab dengan pemulung sampai elemen pesawat terbang dan notebook yang familiar dengan komunitas berduit.
Dari ujung kaki berupa jelly shoes dan sandal hingga ujung kepala berupa jepit rambut, semua dari plastik.

Begitu hebatnya plastik ini hingga tanpa disadari justru itulah kelemahannya.
Rantai kimianya nampak begitu ulet bagi segenap bakteri pembusuk sehingga perlu puluhan dan mungkin ratusan tahun untuk menguraikannya.
Kehadirannya disemua lini kehidupan membuatnya sering membuat masalah dalam lingkungan, itu bila dibuang tidak pada tempat yang semestinya, itu bila dipergunakan tidak pada tempatnya.
Seringkali sampah plastik menjadi biang kerok macetnya saluran air. Juga karena sifatnya yang karsiogenik, plastik dapat mengancam kesehatan kita, semisal saat kita merubah peruntukan botol plastik.

Kita nampaknya sudah hidup dijaman plastik, dimanjakannya dan endingnya jelas kita tak mampu lagi mengeluarkan dari sisi hidup kita. Yang mungkin bisa dilakukan adalah mengubah perilaku saat kita “bercerai” dengannya, saat kita menganggapnya sebagai sampah.
Sudah saatnya kita melakukan gerakan massal filterisasi, melakukan pemilahan sampah, mana yang kategori basah semacam sampah dapur dan mana yang termasuk kering, semacam plastik, kertas dsb.
Dengan penyortiran seperti diatas akan muncul multiple effect :
- sampah plastik akan bisa didaur ulang oleh industri dan bukan oleh alam.
- kita akan memperoleh profit dari penjualan sampah plastik berikut gengnya.
- volume sampah domestik [Surabaya] dan nasional akan menurun sekaligus mengurangi biaya operasinal.
- pada akhirnya kita akan bisa punya andil dalam menyelamatkan bumi.

Hayo, siapa yang mau ambil bagian menjadi pahlawan lingkungan ?